GRIYA SEHAT MUSLIMAH AL WAHIDA

Treatment Kesehatan Holistik dan Perawatan Khusus Wanita Anak

Motto : SYAR'I-SEHAT-ILMIAH-ALAMI-TERJANGKAU

HOTLINE SERVICE : 085228219392

MELAYANI HOME CARE, HOTLINE SERVICE : 085228219392

JAM BUKA : Senin-Sabtu (08.00-18.00), Layanan Malam dan Hari Ahad Libur (insidental hub hotline)

JAM BUKA : Senin-Sabtu (08.00-18.00), Layanan Malam dan Hari Ahad Libur (insidental hub hotline)

HOTLINE SERVICE : 081327989052 FB : Griya Sehat Muslimah Al Wahida

Tuesday, November 5, 2013

Fakta Ilmiah Khasiat BEKAM (الحجامة) Dari Hasil Penelitian 19 Ilmuan Manca Negara


Fakta Ilmiah Khasiat BEKAM (الحجامة) Dari Hasil Penelitian 19 Ilmuan Manca Negara
BUKTI ILMIAH SUNNAH PENGOBATAN BEKAM ( الحجامة )

Berikut ini beberapa hasil laboratorium yang saya kutip dari buku karya ilmuwan Arab yang tersohor, Muhammad Amin Syaikhu, yang berjudul Ad-Dawa’u ‘l-’Ajib (Obat Ajaib).
Dimana laporan ini dibuat oleh dokter-dokter spesialis terkenal dalam berbagai bidang kedokteran, yang kemudian dihimpun dan diteliti kembali secara medis oleh penulis dan seorang intelektual, ‘Abdul Qodir Yahya, yang terkenal dengan julukan Ad-Dironi.
Laporan Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam Tahun 2001 M, Dibawah konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif (Mantan Dekan Fakultas Farmasi).

Penelitian dilakukan oleh Tim Laboratorium yang terdiri beberapa ahli dari berbagai Negara :

dr. Muhammad Nabil Syarif (Dekan Fakultas Farmasi)
dr. Ahmad Samir Fauri (Ahli Patologi Klinik dan Laboratorium dari Prancis dan Ketua Ikatan Apoteker Syiria)
dr. Fayiz Hakim (Ahli Patologi Anatomi dan Patologi Klinis, Amerika)
dr. Muhammad Mahjub Geraudy (Ketua Jurusan Laboratorium Kedokteran Universitas Damaskus)
dr. Muhammad Fuad Jabashini (Ahli Patologi Klinis dan Laboratorium Prancis)
dr. Sa’d Yaqub (Ahli Farmasi Rumah Sakit dan Ketua Organisasi Pengiriman Obat D.D.S dari Prancis)

Juga tim kedokteran yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :

dr. Ahmad Tikriti (Dosen Ahli Bedah Jantung, Universitas Damaskus)
dr. Abdul Malik Syalani (Dosen Penyakit Saraf, Universitas Damaskus)
dr. Muhyidin Sa’udi (Dosen Pengobatan Kanker dan Tumor, Universitas Damaskus)
dr. Abdul Ghoni ‘Arofah (Ketua Komite Anti TBC dan Penyakit Seksual Syiria)
dr. Akrom Hajar (Dosen Penyakit THT serta Bedah Kepala dan Leher, Universitas Damaskus)
dr. Marwan Zahro (Kepala Jurusan Bedah Saraf, Rumah Sakit Tasyrin)
dr. Abdul Lathif Yasin (Dosen Tamu Fakultas Kebidanan London)
dr. Haitsam Habal (Dosen Penyakit dan Bedah Mata Universitas Damaskus)
dr. Ahmad Afif Faur (Kepala Bagian Tumor Rumah Sakit Ibnu Rusyd)
dr. Amin Sulaiman (Dosen Hematologi Universitas Damaskus)
dr. Abdulloh Makki Al-Katani (Konsultan Bedah Umum dari Jerman)
dr. Tholal Habusy (Dosen Bedah Mata Universitas Al-Ba’ts)
dr. Ahmad Ghiyats Jabqoji (Dosen Penyakit Saraf Universitas Istambul)

Penelitian ini dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-hadist Nabi yang mulia, yang dilakukan dengan kriteria:

Pagi hari sebelum seseorang mengkonsumsi makanan apapun.

Di musim semi dan selama bulan april dan Mei pada paruh kedua (pertengahan) bulan Qomariah (kalender Hijriyah;ed)

Usia di atas 20 tahun untuk pria dan setelah menopause untuk wanita.

Penelitian dilakukan terhadap 300 kasus, dengan hasil penelitian sebagai berikut :

Kasus tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah turun hingga mencapai batas normal.
Dalam kasus tekanan darah rendah (hipotensi), tekanan darah naik hingga mencapai batas normal
Garis Irama jantung pada EKG menunjukkan perbaikan besar dan kembali kepada konsisi normal dalam irama yang teratur.

Penurunan kecepatan aliran darah hinga batas normal.

Jumlah sel darah merah (eritrosit) menjadi normal.

Dalam kasus polisitemia (Kelainan dimana kadar Hb darah diatas normal, misal 17,5 g/100 ml) Kadar Hb (Hemoglobin) turun sampai pada batas normal (12-14 g/100 ml – penerj)
Dalam kasus penurunan kadar hemoglobin (Anemia), Kadar Hemoglobin naik sampai normal yang ditandai dengan aktivitas tubuh dan perkembangan kemampuannya dalam memproduksi sel darah merah secara normal, selanjutnya meningkatkan aktivitas dan efektivitas transfer oksigen melaluinya.

Jumlah sel darah putih (lekosit) meningkat dalam 60% kasus dan masih dalam batas normal.

Jumlah sel darah putih pada penyakit paru-paru meningkat 71,4% pada beberapa kasus. Ini menunjukkan kesembuhan yang cepat bagi para pengidap rheumatism dan infeksi kronis setelah adanya pembekaman.

Jumlah polimorfonuklear (PMN) meningkat dalam batas normal dalam 100% kasus penyakit paru-paru.

Jumlah polimorfonuklear (PMN) menurun hingga batas normal.

Jumlah enzim hati turun pada gangguan liver dalam 76,9% kasus dan hal itu masih dalam batas wajar.

Jumlah seruloplasmin naik dalam 50,6% kasus.

Jumlah seruloplasmin naik hingga batas normal dalam 100% kasus kekurangan dari batas normal.

Jumlah seruloplasmin turun hingga batas normal dalam 10% kasus kelebihan.
Ket : Seruloplasmin adalah protein pengangkut tembaga. Salahsatu sebab disfungsi hati yang jarang adalah penyakit Wilson atau degenerasi hepatolentikular, yakni penyakit genetik yang ditandai oleh penimbunan tembaga di hati, mata dan organ lain.

Kadar gula darah pada 83,75% kasus turun, sedangkan sisanya tetap pada batas wajar.

Kadar gula darah turun pada para pengidap kencing manis dalam 92,5% kasus.

Jumlah sel darah merah (eritrosit) maupun sel darah putih dalam darah turun dalam 66,66% kasus sedangkan Jumlah sel darah merah meupun sel darah putih naik dalam darah bekam pada semua kasus.

Jumlah sel darah merah dan sel darah putih turun pada 78,47% kasus.

Jumlah asam urat darah turun pada 66,66% kasus.

Jumlah asam urat darah turun pada 83,68% kasus.

Jumlah asam urat darah turun pada 50,7% kasus.

Jumalh asam urat darah turun pada 80% kasus
Enzim hati SGPT turun pada 80% kasus, dimana SGPT menunjukkan aktivitas liver.
Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini menunjukkan perbaikan yang terlihat pada irama jantung.

Enzim hati turun pada 62,85% kasus

Kadar enzim Amilase darah turun dalam 54,9% kasus
Ket :
Amilase adalah enzim cerna yang memecahkan zat pati (Amilum) menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih kecil sehingga dapat diserap. Sel yang mempunyai aktivitas amylase dan bermakna secara fisiologis dan diagnosis adalah kelenjar ludah dan pancreas. Amilase dalam serum meningkat pada radang pancreas (Pankreatitis Akut), Pseudokista dalam pancreas, pemberian morfin, karsinoma pancreas, gondongan (parotitis), dll.

Kadar Albumin dalam darah turun dalam 100% kasus sampai pada batas normal.

Kadar kolesterol dalam darah turun dalam 81,9% kasus.

Kadar kolesterol dalam darah turun pada 75% kasus

Kadar lemak Trigliserida turun dalam 75% kasus

Ion-ion K dan Na kembali pada kadar normalnya dalam 90% kasus
Ket :
-> Kalium (K) mempengaruhi beberapa organ tubuh utama, termasuk jantung.Tingkat kalium dapat meningkat akibat gagal ginjal, dan dapat tidak normal akibat muntah atau diare.
-> Natrium (Na) menunjukkan keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan baik-buruknya kerja ginjal dan kelenjar adrenal kita. Umumnya, tingkat natrium yang tidak normal dalam darah menunjukkan volume darah yang terlalu rendah (akibat dehidrasi) atau terlalu tinggi. Keadaan ini juga bisa terjadi jika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.

Ion-ion      Ca   kembali   normal   dalam   90%   kasus.
Ket :
Kalsium (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel. Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat albumin di bawah).
Seluruh sel darah merah dalam darah bekam dari daerah tengkuk (Titik Kaahil) berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes,          Teardropcelles,   Acanthocytes.
Ket:
-> Burr cells (Acanthocyte) ; eritrosit yang berduri-duri pada permukaannya, terdapat pada DIC, kelainan metabolisme lemak, sirosis hati alcohol, uremia, MAHA (microangiophatic hemolytic anemia).
-> Sel target ; Leptosit adalah eritrosit yang lebih tipis dari normal dan bagian tengahnya menebal, sehingga setelah dicat dengan pewarna akan tampak dari atas seperti papan target penahan (sel target); terdapat pada Hb C, thalassemia dan Anemia Defisiensi Besi.
-> Spherocytes ; eritrosit yang lebih bulat sehingga tampak tercat lebih kuat, terdapat pada sferositosis (Anemia sferositik), pada sindrom thalassemia. Sferosit sering berukuran lebih kecil dari normal (mikrosferosit), tedapat pada autoimmune hemolytic anemia (AIHA) tipe hangat (warm), hemolytic disease of the newborn (HDN) karena inkompatibilitas ABO.

Bentuk eritrosit dalam darah bekam semuanya tidak normal.

Jumlah sel darah putih di darah bekam hanya 10% dari jumlah sel-sel darah putih yang ada di pembuluh darah, ini menunjukkan bahwa bekam tetap menjaga unsur-unsur kekebalan (imunitas) tubuh.

Kenaikan kadar besi dalam darah pada batas normal pada 66 % kasus
Ket :
Kadar besi dalam serum yang rendah terjadi pada kasus defisiensi akibat perdarahan menahun, melahirkan, sindrom nefrotik, infeksi menahun, metastasis kanker, dan intake makanan yang kurang. Sedangkan kadar besi meningkat karena hemokhromatosis, hemosiderosis, anemia hemolitik, thalasemia, intoksikasi timbal, hepatitis akut, dll.

Faktor IV, yaitu kalsium yang berperan dalam pembekuan darah sangat tinggi, berkisar antara 411-1057, sementara di dalam pembuluh darah berkisar antara 250-400. Ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu yang otomatis mencegah keluarnya besi dari celah-celah bekam dan mempertahankannya di dalam tubuh agar berperan dalam pembentukan sel-sel baru, dan hal ini dibarengi dengan meningkatnya aktivitas proses penyerapan besi dari usus.
Ket :
Faktor IV atau ion kalsium, diperlukan untuk aktivasi factor IX, untuk membantu aktivasi factor X oleh kompleks IXa-VIII-fosfolifid, membantu perubahan protrombin menjadi thrombin oleh factor Xa dan untuk polimerisasi monomer fibrin. Untuk pembekuan, baik in vivo maupun in vitro, sedikitnya diperlukan kalsium sebanyak 2,5 mg/dl.

CPK (Creatine Phosphokinase) turun dalam 66,66% kasus dan menjadi normal dalam 92,4%         kasus
Ket :
CPK atau kreatinekinase mengkatalisis pertukaran fosfat secara reversible antara kreatin dan ATP (Adenosinetrifosfat), ia berperan penting dalam menyimpan dan melepaskan energy dalam sel terutama dalam otot bergaris, otot jantung dan dalam jumlah kecil dalam otak. Kadar CPK dalam serum darah meningkat signifikan setelah terjadi kerusakan otot, seperti pada kasus Dsytrophia muscularis Duchenne, Polimiositis, Infark Miokard, dll.

LDH (Laktat dehidrogenase) menjadi normal pada 93,75 % kasus.
Ket :
Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis perubahan reversible laktat ke piruvat. Kadar LDH meningkat signifikan pada Anemia megaloblastik, Metastasis Karsinoma khususnya ke hati, Syok dan Hipoksia, Hepatitis, Infark Ginjal, Infark Miokard, dll.

Hasil-hasil penelitian diatas sungguh mencengangkan, mencerminkan banyak kondisi kesembuhan yang luar biasa.
Semua itu merupakan bukti keagunan ilmu Nabi dan mukjizat besar yang dibawa oleh “guru pertama”, Rosulullah Muhammad Shallaahu ‘alaihi wasallam, yang kemudian disampaikan kepada kita oleh ilmuwan besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu.

Sumber:
Aiman bin ‘Abdul Fattah, KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI : Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi (Judul Asli : Asy-Syifa’ min Wahyi Khotami ‘l Anbiya), Penerbit Daaru‘sh-Shohifah. Dengan sedikit tambahan keterangan dari dr.Abu Hana untuk memperjelas hasil laboratorium.

(http://thibbalummah.wordpress.com)

Rahasia di balik kesehatan Rasulullah Salallahu 'alaihi wa sallam


Rahasia di balik kesehatan Rasulullah Salallahu 'alaihi wa sallam

Segala puji bagi Allah swt. Penguasa seluruh alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Dua nikmat yang sering di lupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Dalam hal kesehatan, Rasulullah SAW merupakan seorang Rasul yang memberikan perhatian sangat besar pada bidang kesehatan (Thibbun Nabawi), namun sangat di sayangkan banyak di kalangan umat Islam saat ini, bila menderita suatu penyakit sering berobat dengan cara yang tidak sesuai dengan apa yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW, sehingga kalaupun mendapatkan kesembuhan tapi tidak ada berkahnya, apalagi sampai sakit berkepanjangan, banyak yang semakin jauh dari rahmat Allah.
”Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan setiap penyakit obatnya, maka berobatlah kamu sekalian ,tetapi jangan berobat dengan yang haram.”
(HR. Abu Dawud)
Dari hadits di atas kita mendapatkan gambaran, bahwa dalam hal berobat tidak cukup dengan hanya ungkapan “yang penting sembuh” tapi harus juga sesuai dengan syariat Islam, yaitu jauh dari hal- hal yang di haramkan, seperti dalam mendiagnosa  membuka aurat, bersentuhan, obat yang di gunakan mengandung zat-zat yang beracun dan binatang yang di haramkan, dll.
Dalam hal berobat hendaklah kita memperhatikan beberapa prinsip pengobatan Islam, yaitu :
  1. Prinsip keyakinan, yaitu bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT.
  2. Menggunakan obat yang halal dan thoyyib (baik), serta tidak sekali-kali menggunakan obat-obatan yang haram atau bercampur dengan bahan yang haram.
  3. Prinsip pengobatan yang tidak membawa mudharat (bahaya), tidak mencacatkan (merusak) tubuh.
  4. Tidak berbau tahayul, kurafat, dan bid’ah.
  5. Mencari yang lebih baik berdasarkan kaedah Islam dan ilmu-ilmu perobatan.
  6. Mengambil sebab melalui ikhtiar (berusaha) serta tawakal (berserah diri).

Allah swt amat kasih dan sayang kepada umat manusia, melalui kekasih-Nya Rasulullah SAW, Allah mengajarkan kepada manusia bagaimana cara merawat dan memelihara kesehatan, di antaranya :

Hijamah (Bekam)
Hijamah sudah di kenal sejak jaman purba, yaitu sejak jaman
kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia,
Mesir, Saba dan Persia.
Dalam ilmu kedokteran Islam, Hijamah di praktekan secara
hati-hati, yaitu hanya dilakukan pada kasus pembekuan/penyumbatan
dalam pembuluh darah, karena fungsi hijamah sesungguhnya adalah
untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh/ badan.

“Kesembuhan itu ada dalam 3 hal, yaitu minum madu, hijamah (bekam), dan besi panas (kay), tapi aku melarang umatku dengan kay.”
(HR. Bukhari).
“Sebaik-baik  sesuatu yang kamu pergunakan menjadi obat adalah bekam.”
(HR.Bukhari Muslim)

Hijamah merupakan suatu  teknik pengobatan yang di contohkan oleh Rasulullah SAW yang telah lama di praktekan oleh manusia sejak jaman dulu kala, kini pengobatan ini telah di modernkan dan mengikuti kaedah-kaedah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping. Adapun teknik pengobatan Hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor  (toksid/ racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.
Toksid/ racun adalah endapan racun/ zat kimia yang tidak bisa di urai oleh tubuh kita, sedang yang di maksud “darah kotor” adalah darah yang mengandung toksid/ racun atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, sehingga system peredarannya tidak lancar. Timbunan racun/ toksid yang terdapat dalam darah manusia menyebabkan tidak berfungsinya mekanisme pertahanan tubuh (system immune tubuh).
Kondisi ini sedikit demi sedikit akan menganggu kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibatnya badan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan dan cepat naik pitam. Di tambah lagi dengan angin yang sukar di keluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh mudah terkena jangkitan penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti influenza sampai dengan penyakit degeneratif seperti stroke, darah tinggi, kanker, diabetes, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.
Toksid/racun yang berada dalam tubuh berasal dari :
  • Pencemaran udara, seperti asap kendaraan, asap pabrik, pembuangan limbah kimia, dll.
  • Makanan siap saji (fast food), karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh, seperti zat pengawet, zat pewarna, zat aroma (essense), penyedap rasa (MSG/ Mono sodium Glutamat).
  • Hasil Pertanian/ perkebunan yang menggunakan pestisida, insektisida, fungisida,  herbisida.
  • Kebiasaan buruk (bad habit), seperti merokok, makan tidak teratur/ bersih), makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dll.
  • Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh. Misalnya pada pasien penderita asan urat, maka obat-obatan yang di berikan mempunyai efek samping pada ginjal sehingga akan mengakibatkan gagal ginjal kronik dan harus cuci darah.

Beberapa gejala akibat “Toksinasi” :
  1. Pada usia muda sudah mengalami penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes, hypertensi, gagal ginjal, dll. 
  2. Terjadinya kerusakan spermatozoid dan sel telur, sehingga tidak subur, mandul.
  3. Menurunnya tingkat kecerdasan, pelupa, kurang konsentrasi.
  4. Terjadi pengendapan toksid di dalam usus, hati, ginjal, serta jantung dan saluran darah.
  5. Meningkatnya depresi, stress,dll.
  6. Mikroba positif (probiotik) dalam tubuh akan musnah dan merusak sistem pencernaan.
  7. Menurunnya sistem imuniti (kekebalan) tubuh.

Beberapa penyakit yang insya Allah dapat di atasi dengan hijamah (Bekam) :
Asam urat, rematik, migrain, sesak nafas, masuk angin, kesemutan, asma, sembelit, pegal-pegal, nyeri bahu, hypertensi, impotent, jerawat, narkoba, dll.
Hijamah/ bekam adalah Perobatan Islam yang Rasulullah SAW amalkan sehingga menjadi Sunnah Rasul. Orang Cina dan Eropa berdasarakan catatan sejarah adalah orang-orang yang mengamalkan dan mengutamakan teknik pengobatan bekam. Mengapa pula kita sebagai orang muslim yang sepatutnya mewarisi perobatan ini tidak mencoba memperkenalkan pengobatan Hijamah sebagai Pengobatan Alternatif di samping menggunakan Obat Alamiah (Herba).
“Orang yang berpegangan kepada sunnahku pada saat umatku di landa kerusakan,maka pahalanya seperti seorang syahid”
(HR. Athabrani)
“Barangsiapa menghidupkan sunnahku sesungguhnya dia mencintaiku, barangsiapa mencintaiku dia bersamaku di dalam surga.”
(HR. Abu Dawud)

 Sumber: hidupsehatalami multiply com